Ciri-Ciri Seorang Social Butterfly
https://www.pexels.com/
Dilansir dari hellosehat, ternyata seseorang dapat disebut sebagai social butterfly karena menunjukkan adanya beberapa ciri-ciri tertentu. Mulai dari dirinya yang suka mengobrol, suka berdiskusi tentang banyak hal, berkarisma, dan selalu terbuka dengan orang lain. Nah, berikut ini adalah penjelasan dari ciri-ciri dari sosok extrovert tersebut.
Ciri-Ciri Seorang Social Butterfly
https://www.pexels.com/
Dilansir dari hellosehat, ternyata seseorang dapat disebut sebagai social butterfly karena menunjukkan adanya beberapa ciri-ciri tertentu. Mulai dari dirinya yang suka mengobrol, suka berdiskusi tentang banyak hal, berkarisma, dan selalu terbuka dengan orang lain. Nah, berikut ini adalah penjelasan dari ciri-ciri dari sosok extrovert tersebut.
Suka Mengobrol dengan Orang Lain
Seorang social butterfly pasti akan selalu suka mengobrol dengan orang lain. Tidak hanya dengan teman, anggota keluarga, atau rekan kerja saja, tetapi bahkan dengan orang yang baru dikenalnya. Yap, sosok ini akan mudah menikmati dan membawa obrolan kesana-kemari seolah sudah mengenal lawan obrolannya dalam waktu yang lama. Itulah mengapa, seorang social butterfly pasti akan merasa senang jika bertemu dengan orang baru.
Dirinya tidak akan malu untuk memulai sebuah obrolan. Bahkan jika sudah berada dalam kelompok sosial, dirinya tetap akan dapat menikmati obrolan tersebut, walaupun tidak begitu paham topik obrolannya. Oleh karena itu, sosok ini cenderung memiliki relasi pertemanan yang luas, sehingga akan paham bagaimana cara memulai percakapan dan menikmati kebersamaan dengan orang baru.
Suka Berdiskusi Tentang Banyak Hal
Ada banyak hal yang seolah ingin didiskusikan oleh seorang social butterfly bersama relasi pertemanannya. Apalagi jika dirinya tengah mengalami masalah, pasti mereka cenderung akan membagikan kesedihannya dan berdiskusi tentang bagaimana solusi akan masalah yang dialaminya. Yap, mereka berpikir bahwa dengan terbuka kepada orang lain tentang masalah yang dialaminya, maka akan dapat menemukan solusi yang tepat untuk masalah tersebut. Terlebih lagi, dengan menceritakan masalahnya kepada orang lain, dirinya menjadi tidak mudah stress karena harus menghadapinya sendirian.
Hal ini sangat berbeda dengan seorang introvert yang lebih suka memendam masalah dan memikirkan solusinya sendirian. Meskipun seorang introvert juga akan menceritakan masalahnya kepada orang lain, tetapi hanya pada satu-dua orang saja.
Tanpa disadari oleh sosok social butterfly sendiri, ketika dirinya tengah beramah-tamah dan mengobrol, orang lain justru akan menganggap itu adalah hal yang berkarisma. Terlebih lagi bagi seorang introvert yang selalu sulit untuk memulai obrolan dengan orang baru, pasti mereka akan merasa terpesona kepada sosok yang terbuka ini karena dapat berinteraksi sosial secara baik dengan orang lain. Itulah mengapa, sosok extrovert ini dianggap memiliki daya pesona dan karisma tersendiri bagi sebagian orang.
Apa Itu Social Butterfly?
Dilansir dari beberapa sumber, social butterfly adalah sebutan untuk seseorang yang senang melakukan interaksi sosial, bersikap ramah, mudah berkenalan dengan orang baru, bersosialisasi secara aktif, sehingga dirinya akan memiliki banyak teman karena dianggap sebagai orang yang karismatik. Sebutan ini mengacu pada hewan kupu-kupu yang selalu “hinggap” ke tempat yang dirinya suka.
Begitu pula dengan sosok social butterfly, yang akan selalu “membangun sosialisasi” di berbagai tempat yang dirinya suka. Berhubung seorang social butterfly itu selalu aktif bersosialisasi kesana-kemari, maka kebanyakan dari mereka adalah extrovert. Mengapa begitu? Sebab seorang yang extrovert itu pasti akan mengisi energinya dengan bersosialisasi dengan orang lain supaya mood-nya menjadi lebih baik.
Dilansir dari satupersen, terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog anak, Nikole Beerkens, yang mengungkapkan bahwa sosok social butterfly pasti akan selalu merasa senang ketika bertemu dan berinteraksi sosial dengan orang lain. Bahkan tak jarang, ketika bertemu dengan orang lain, dirinya akan selalu berusaha mencari topik pembahasan yang cocok untuk dibahas.
Yap, sosok ini tak akan merasa takut untuk memulai sebuah percakapan, terlebih dengan orang satu. Misalkan, topik pembicaraannya ternyata tidak dipahami, tetapi dirinya tetap dapat merasa enjoy dan menikmati obrolan tersebut. Hal ini tentu saja sangat kontras dengan seorang yang introvert.
Nah, berhubung sosok social butterfly itu bertolak belakang dengan seorang introvert, ketika mereka bersama sebagai pasangan, maka akan sulit untuk menemukan keseimbangan di antara keduanya. Hal tersebut karena sosok social butterfly yang merupakan extrovert, pasti memiliki preferensi yang berbeda terutama mengenai sosialisasi dengan orang lain, sehingga tak jarang akan muncul konflik dalam hubungan tersebut.
Namun, bukan berarti seorang extrovert tidak dapat bersanding dengan seorang introvert kok. Keduanya tetap bisa bersama, asalkan tahu bagaimana cara berkomunikasi yang efektif, terutama ketika ada masalah. Keduanya pun harus saling memahami satu sama lain.
Saat ini, penggunaan istilah “social butterfly” sudah diberikan kepada beberapa aktris, aktor, hingga idol K-Pop sekalipun. Istilah ini seolah sudah menjadi labeling pada diri individu bahwa dirinya adalah sosok yang ramah, senang berinteraksi dengan orang lain, suka mengobrol, dan berkepribadian extrovert. Terlebih lagi di zaman yang serba canggih ini, dengan munculnya influencer yang berkecimpung di sosial media, membuat mereka mau tidak mau harus menjadi sosok yang ramah-tamah ini. Yap, salah satu ciri khas dari seorang influencer masa kini adalah menjadi sosok yang ramah dan mudah berinteraksi dengan followers-nya, sehingga dirinya pun dapat disebut sebagai social butterfly.
Apa Itu Social Butterfly?
Dilansir dari beberapa sumber, social butterfly adalah sebutan untuk seseorang yang senang melakukan interaksi sosial, bersikap ramah, mudah berkenalan dengan orang baru, bersosialisasi secara aktif, sehingga dirinya akan memiliki banyak teman karena dianggap sebagai orang yang karismatik. Sebutan ini mengacu pada hewan kupu-kupu yang selalu “hinggap” ke tempat yang dirinya suka.
Begitu pula dengan sosok social butterfly, yang akan selalu “membangun sosialisasi” di berbagai tempat yang dirinya suka. Berhubung seorang social butterfly itu selalu aktif bersosialisasi kesana-kemari, maka kebanyakan dari mereka adalah extrovert. Mengapa begitu? Sebab seorang yang extrovert itu pasti akan mengisi energinya dengan bersosialisasi dengan orang lain supaya mood-nya menjadi lebih baik.
Dilansir dari satupersen, terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog anak, Nikole Beerkens, yang mengungkapkan bahwa sosok social butterfly pasti akan selalu merasa senang ketika bertemu dan berinteraksi sosial dengan orang lain. Bahkan tak jarang, ketika bertemu dengan orang lain, dirinya akan selalu berusaha mencari topik pembahasan yang cocok untuk dibahas.
Yap, sosok ini tak akan merasa takut untuk memulai sebuah percakapan, terlebih dengan orang satu. Misalkan, topik pembicaraannya ternyata tidak dipahami, tetapi dirinya tetap dapat merasa enjoy dan menikmati obrolan tersebut. Hal ini tentu saja sangat kontras dengan seorang yang introvert.
Nah, berhubung sosok social butterfly itu bertolak belakang dengan seorang introvert, ketika mereka bersama sebagai pasangan, maka akan sulit untuk menemukan keseimbangan di antara keduanya. Hal tersebut karena sosok social butterfly yang merupakan extrovert, pasti memiliki preferensi yang berbeda terutama mengenai sosialisasi dengan orang lain, sehingga tak jarang akan muncul konflik dalam hubungan tersebut.
Namun, bukan berarti seorang extrovert tidak dapat bersanding dengan seorang introvert kok. Keduanya tetap bisa bersama, asalkan tahu bagaimana cara berkomunikasi yang efektif, terutama ketika ada masalah. Keduanya pun harus saling memahami satu sama lain.
Saat ini, penggunaan istilah “social butterfly” sudah diberikan kepada beberapa aktris, aktor, hingga idol K-Pop sekalipun. Istilah ini seolah sudah menjadi labeling pada diri individu bahwa dirinya adalah sosok yang ramah, senang berinteraksi dengan orang lain, suka mengobrol, dan berkepribadian extrovert. Terlebih lagi di zaman yang serba canggih ini, dengan munculnya influencer yang berkecimpung di sosial media, membuat mereka mau tidak mau harus menjadi sosok yang ramah-tamah ini. Yap, salah satu ciri khas dari seorang influencer masa kini adalah menjadi sosok yang ramah dan mudah berinteraksi dengan followers-nya, sehingga dirinya pun dapat disebut sebagai social butterfly.
Memahami Kepribadian Extrovert yang Dimiliki Oleh Social Butterfly
https://www.pexels.com/
Grameds pasti sudah sering menemukan kata “extrovert” dalam penjelasan social butterfly sebelumnya. Memangnya, apa sih extrovert itu? Yuk simak berikut ini!
Extrovert adalah salah satu tipe kepribadian yang dicanangkan oleh Carl Gustav Jung yang memiliki ciri khas ramah dan aktif dengan dunia luar. Sedikit trivia, Beliau adalah sosok yang mencetuskan bahwa kepribadian manusia itu ada 2 yakni introvert dan extrovert. Yap, seseorang yang memiliki kepribadian extrovert pasti akan memenuhi ciri-ciri social butterfly yang senang mengobrol dengan banyak orang, terutama orang baru.
Carl Gustav Jung (dalam Alwisol, 2009) pernah mengungkapkan bahwa tipe kepribadian extrovert akan mengarah pada pribadi yang selalu memusatkan perhatiannya ke dunia luar dibandingkan berpikir mengenai persepsi, sehingga dirinya pun akan senang berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Sosok extrovert akan lebih terpengaruh oleh dunia luar dibandingkan dunianya sendiri.
Seseorang yang berkepribadian extrovert cenderung akan bersikap positif terhadap masyarakat, memiliki hati yang terbuka, mudah bergaul dengan orang lain, sehingga hubungannya dengan orang lain juga lancar. Sayangnya, jika seorang extrovert ini memiliki ikatan yang terlalu kuat dengan dunia luar, justru dirinya akan tenggelam dalam dunia objektifnya, sehingga malah menyebabkan kehilangan akan siapa sosok dirinya yang sebenarnya.
Seorang ahli psikologi, Eysenck, berpendapat bahwa tipe kepribadian extrovert ini ternyata dapat dibagi menjadi sub aspek indikator, yakni:
Sosok extrovert cenderung menyukai segala bentuk aktivitas fisik, termasuk bekerja keras. Dirinya akan selalu bekerja secara cepat, terutama dari aktivitas satu ke aktivitas lainnya.
Tidak hanya menyukai segala bentuk aktivitas fisik saja, tetapi juga aktivitas sosial. Seseorang yang extrovert pasti akan selalu membutuhkan kehadiran orang lain karena dirinya merasa sangat nyaman berada di situasi sosial.
Seseorang yang berkepribadian extrovert akan senang dengan hal-hal berbahaya. Sehingga tak jarang, seorang extrovert akan mencari tantangan tanpa memikirkan akibat apa yang akan diterimanya nanti.
Berbeda dengan sosok introvert yang selalu sibuk “berunding” dengan pikirannya sendiri mengenai banyak hal, sosok extrovert justru akan bertindak secara tergesa-gesa. Dirinya akan kurang mempertimbangkan terutama ketika tengah mengambil keputusan.
Berhubung seorang extrovert itu sama dengan social butterfly, maka dirinya pun akan mudah memperlihatkan emosinya secara terbuka dan merasa bebas untuk bersimpati. Singkatnya, sosok sosial butterfly pun juga mudah dalam hal mengekspresikan diri kepada lingkungan sosialnya.
Seorang extrovert memang kurang menyukai hal-hal yang bersifat teoritik, sehingga dirinya cenderung senang untuk mempraktikkan hal apapun dalam situasi sosial.
Nah, itulah ulasan mengenai apa itu social butterfly dan bagaimana konsep kepribadian extrovert yang dimilikinya. Apakah Grameds termasuk sosok social butterfly yang senang berinteraksi sosial dengan lingkungan sosial dan orang-orang baru?
Kurniawan, Mohamad Fajar. (2016). Perilaku Pro-Sosial Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Introvert dan Extrovert (Studi Pada Mahasiswa Psikologi UNNES). Universitas Negeri Semarang. Skripsi.
https://repository.uin-suska.ac.id/
In America, even a bankrupt gambler gets a second chance.
Di Amerika, seorang pejudi bangkrut saja diberi kesempatan kedua.
Social Butterfly Adalah – Saat ini, istilah “social butterfly” sudah marak digunakan oleh muda-mudi untuk menyebut seseorang yang ramah dan selalu berinteraksi sosial secara aktif dengan orang lain. Yap, sosok social butterfly pasti memiliki banyak teman dan selalu bersemangat untuk bertemu dengan banyak orang.
Seorang social butterfly kebanyakan memiliki tipe kepribadian extrovert, sehingga akan mengisi energinya dengan bertemu dan melakukan obrolan terbuka dengan orang lain. Coba pikirkan kembali, apakah Grameds memiliki sosok teman yang selalu kenal dengan banyak orang? Atau bahkan, sosok tersebut adalah Grameds sendiri?
Tak jarang, jika Grameds tengah berjalan dengan teman yang seorang social butterfly, pasti dirinya akan langsung menyapa dan mengenal banyak orang yang kebetulan lewat. Sosoknya memang akan selalu bersemangat, terutama jika bertemu dengan banyak orang dan mudah akrab dengan orang yang bahkan baru dikenalnya. Lantas, apa saja sih ciri-ciri dari social butterfly itu?
Apabila Grameds adalah sosok introvert, bagaimana cara mengimbangi pertemanan dengan sosok social butterfly? Nah, supaya memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Siapa tahu, Grameds sendiri tidak menyadari bahwa dirimu adalah sosok social butterfly!
https://www.pexels.com/
Selalu Terbuka dengan Orang Lain
Berhubung seorang social butterfly itu senang berinteraksi dengan orang lain, maka dirinya pun juga akan terbuka terhadap siapapun. Sosok ini memang cenderung lebih mudah untuk didekati karena kepribadiannya yang menyenangkan dan ramah. Terlebih lagi jika di tengah-tengah kelompok sosial, sosok ini pasti akan menjadi orang pertama yang berani untuk memulai perkenalan dengan orang baru.
Memahami Kepribadian Extrovert yang Dimiliki Oleh Social Butterfly
https://www.pexels.com/
Grameds pasti sudah sering menemukan kata “extrovert” dalam penjelasan social butterfly sebelumnya. Memangnya, apa sih extrovert itu? Yuk simak berikut ini!
Extrovert adalah salah satu tipe kepribadian yang dicanangkan oleh Carl Gustav Jung yang memiliki ciri khas ramah dan aktif dengan dunia luar. Sedikit trivia, Beliau adalah sosok yang mencetuskan bahwa kepribadian manusia itu ada 2 yakni introvert dan extrovert. Yap, seseorang yang memiliki kepribadian extrovert pasti akan memenuhi ciri-ciri social butterfly yang senang mengobrol dengan banyak orang, terutama orang baru.
Carl Gustav Jung (dalam Alwisol, 2009) pernah mengungkapkan bahwa tipe kepribadian extrovert akan mengarah pada pribadi yang selalu memusatkan perhatiannya ke dunia luar dibandingkan berpikir mengenai persepsi, sehingga dirinya pun akan senang berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Sosok extrovert akan lebih terpengaruh oleh dunia luar dibandingkan dunianya sendiri.
Seseorang yang berkepribadian extrovert cenderung akan bersikap positif terhadap masyarakat, memiliki hati yang terbuka, mudah bergaul dengan orang lain, sehingga hubungannya dengan orang lain juga lancar. Sayangnya, jika seorang extrovert ini memiliki ikatan yang terlalu kuat dengan dunia luar, justru dirinya akan tenggelam dalam dunia objektifnya, sehingga malah menyebabkan kehilangan akan siapa sosok dirinya yang sebenarnya.
Seorang ahli psikologi, Eysenck, berpendapat bahwa tipe kepribadian extrovert ini ternyata dapat dibagi menjadi sub aspek indikator, yakni:
Sosok extrovert cenderung menyukai segala bentuk aktivitas fisik, termasuk bekerja keras. Dirinya akan selalu bekerja secara cepat, terutama dari aktivitas satu ke aktivitas lainnya.
Tidak hanya menyukai segala bentuk aktivitas fisik saja, tetapi juga aktivitas sosial. Seseorang yang extrovert pasti akan selalu membutuhkan kehadiran orang lain karena dirinya merasa sangat nyaman berada di situasi sosial.
Seseorang yang berkepribadian extrovert akan senang dengan hal-hal berbahaya. Sehingga tak jarang, seorang extrovert akan mencari tantangan tanpa memikirkan akibat apa yang akan diterimanya nanti.
Berbeda dengan sosok introvert yang selalu sibuk “berunding” dengan pikirannya sendiri mengenai banyak hal, sosok extrovert justru akan bertindak secara tergesa-gesa. Dirinya akan kurang mempertimbangkan terutama ketika tengah mengambil keputusan.
Berhubung seorang extrovert itu sama dengan social butterfly, maka dirinya pun akan mudah memperlihatkan emosinya secara terbuka dan merasa bebas untuk bersimpati. Singkatnya, sosok sosial butterfly pun juga mudah dalam hal mengekspresikan diri kepada lingkungan sosialnya.
Seorang extrovert memang kurang menyukai hal-hal yang bersifat teoritik, sehingga dirinya cenderung senang untuk mempraktikkan hal apapun dalam situasi sosial.
Nah, itulah ulasan mengenai apa itu social butterfly dan bagaimana konsep kepribadian extrovert yang dimilikinya. Apakah Grameds termasuk sosok social butterfly yang senang berinteraksi sosial dengan lingkungan sosial dan orang-orang baru?
Kurniawan, Mohamad Fajar. (2016). Perilaku Pro-Sosial Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Introvert dan Extrovert (Studi Pada Mahasiswa Psikologi UNNES). Universitas Negeri Semarang. Skripsi.
https://repository.uin-suska.ac.id/
a person who participates in games of chance or bets on uncertain outcomes, often with the aim of winning money or other prizes
From Wikipedia, the free encyclopedia
Social Butterfly Adalah – Saat ini, istilah “social butterfly” sudah marak digunakan oleh muda-mudi untuk menyebut seseorang yang ramah dan selalu berinteraksi sosial secara aktif dengan orang lain. Yap, sosok social butterfly pasti memiliki banyak teman dan selalu bersemangat untuk bertemu dengan banyak orang.
Seorang social butterfly kebanyakan memiliki tipe kepribadian extrovert, sehingga akan mengisi energinya dengan bertemu dan melakukan obrolan terbuka dengan orang lain. Coba pikirkan kembali, apakah Grameds memiliki sosok teman yang selalu kenal dengan banyak orang? Atau bahkan, sosok tersebut adalah Grameds sendiri?
Tak jarang, jika Grameds tengah berjalan dengan teman yang seorang social butterfly, pasti dirinya akan langsung menyapa dan mengenal banyak orang yang kebetulan lewat. Sosoknya memang akan selalu bersemangat, terutama jika bertemu dengan banyak orang dan mudah akrab dengan orang yang bahkan baru dikenalnya. Lantas, apa saja sih ciri-ciri dari social butterfly itu?
Apabila Grameds adalah sosok introvert, bagaimana cara mengimbangi pertemanan dengan sosok social butterfly? Nah, supaya memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Siapa tahu, Grameds sendiri tidak menyadari bahwa dirimu adalah sosok social butterfly!
https://www.pexels.com/